Briket adalah sebuah blok bahan yang dapat dibakar yang digunakan sebagai bahan bakar untuk memulai dan mempertahankan nyala api. Briket memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan bahan bakar lain, seperti lebih hemat, ekonomis, aman, dan ramah lingkungan. Briket juga dapat dibuat dari berbagai bahan yang tersedia di sekitar kita, seperti arang batok kelapa, serbuk kayu, sampah organik, arang sekam, dan tongkol jagung.

Tongkol jagung adalah bagian dari tanaman jagung yang berbentuk kerucut dan berwarna kuning. Tongkol jagung biasanya dianggap sebagai limbah pertanian yang tidak berguna dan dibuang begitu saja. Padahal, tongkol jagung memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah sebagai bahan baku pembuatan briket. Briket dari tongkol jagung memiliki nilai kalor yang tinggi, sekitar 4000-5000 kkal/kg, dan dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang murah dan mudah didapatkan.

Sebagai salah satu program kerja selama periode KKN, kelompok KKN 33 yang berasal dari Universitas Trunojoyo mengadakan sosialisasi pembuatan briket dari tongkol jagung untuk Desa Manggaan. Sosialisasi tersebut diadakan pada hari Sabtu, 13 Januari 2024. Sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada warga yang kebanyakan berprofesi sebagai petani, bahwa tongkol jagung yang sudah tidak terpakai bisa dijadikan sebagai bahan baku untuk membuat briket, sehingga menambah nilai jual daripada tongkol jagung yang dianggap sudah tidak berguna. Sosialisasi ini diadakan di balai desa Manggaan, target peserta dari sosialisasi ini adalah warga desa Manggaan.

Gambar 1. Proses Pembuatan Briket

Di sosialisasi tersebut, Fathur selaku pemateri mengajarkan proses pembuatan briket dari tongkol jagung secara sederhana dan mudah kepada warga desa Manggaan. Bahan utama yang dibutuhkan untuk membuat briket dari tongkol jagung adalah tongkol jagung, air, dan tepung kanji. Alat yang dibutuhkan adalah mesin penepung, alat pencetak briket, dan oven briket. Proses pembuatan briket dari tongkol jagung adalah sebagai berikut:

  1. Keringkan tongkol jagung di bawah sinar matahari sampai kadar airnya kurang dari 15 persen.
  2. Giling tongkol jagung dengan mesin penepung sampai menjadi bubuk halus.
  3. Campurkan bubuk tongkol jagung dengan tepung kanji dengan perbandingan 9:1. Tambahkan air secukupnya sampai adonan menjadi kental dan lengket.
  4. Masukkan adonan ke dalam alat pencetak briket dan tekan sampai padat. Bentuk briket bisa berupa bulat, persegi, atau silinder, tergantung alat pencetak yang digunakan.
  5. Panggang briket di oven briket dengan suhu 150-200 derajat Celcius selama 2-3 jam sampai kering dan keras.
  6. Dinginkan briket di tempat yang sejuk dan kering. Briket dari tongkol jagung siap digunakan atau dijual.

Harapannya setelah sosialisasi ini, warga desa Manggaan bisa memanfaatkan tongkol jagung yang sudah tidak terpakai menjadi briket yang bisa digunakan untuk pembakaran. Selain itu, warga juga bisa menjual briket yang mereka buat sebagai sumber penghasilan tambahan. Sosialisasi ini juga diharapkan bisa meningkatkan kreativitas dan keterampilan warga, serta mengurangi limbah pertanian yang dapat mencemari lingkungan.

Gambar 2. KKN 33 Berfoto bersama warga

Sosialisasi pembuatan briket dari tongkol jagung merupakan salah satu bentuk kepedulian dan kecintaan kelompok KKN 33 terhadap masyarakat desa Manggaan, khususnya petani jagung. Sosialisasi ini juga merupakan sarana untuk mengasah ilmu dan minat warga, serta mengembangkan jiwa wirausaha dan pengabdian mahasiswa. Sosialisasi ini juga menjadi bukti bahwa KKN tidak hanya tentang kegiatan formal dan serius, tetapi juga tentang kegiatan bermanfaat dan menyenangkan.