Lilin aroma terapi adalah lilin yang memiliki pewangi biasanya dalam bentuk minyak esensial yang digunakan untuk terapi dan pengobatan. Lilin aroma terapi memiliki aroma yang harum sehingga memiliki banyak manfaat dan berguna untuk manusia dengan cara menenangkan pikiran, dan membuat tubuh lebih tenang dan rileks. Selain itu, lilin aroma terapi juga bisa digunakan sebagai sumber penerangan yang hemat dan praktis, terutama ketika listrik sedang padam.

Salah satu program kerja selama periode KKN, kelompok KKN 33 yang berasal dari Universitas Trunojoyo mengadakan sosialisasi lilin aroma terapi untuk Desa Manggaan pada hari jumat, 12 januari 2024. Sosialisasi tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi kepada warga bahwa minyak jelantah yang sudah tidak terpakai bisa dijadikan sebagai bahan baku untuk membuat lilin aroma terapi, sehingga menambah nilai jual daripada minyak jelantah yang dianggap sudah tidak berguna. Sosialisasi diadakan di depan TK Desa Manggaan dan target dari sosialisasi ini adalah ibu-ibu yang berada di desa Manggaan.

Peserta sosialisasi berjumlah 30 orang yang didominasi oleh ibu-ibu berusia 35 tahun. Di sosialisasi tersebut, Retno selaku pemateri mengajarkan proses pembuatan lilin aroma terapi secara sederhana dan mudah kepada ibu-ibu di desa Manggaan. Bahan utama yang dibutuhkan untuk membuat lilin aroma terapi adalah parafin, stearin, benang bow, dan minyak esensial. Parafin dan stearin adalah bahan lilin yang bisa dibeli di toko kimia atau online. Benang bowl adalah sumbu lilin yang bisa dibuat sendiri dari benang katun yang dipilin dan direndam dalam lilin cair. Minyak esensial adalah bahan pewangi yang bisa dipilih sesuai selera, seperti lavender, lemon, peppermint, dan lain-lain.

Gambar 1. Proses Pembuatan Lilin

Proses pembuatan lilin aroma terapi adalah sebagai berikut:

  1. Campurkan parafin dan stearin dengan perbandingan 4:1 dalam panci dan lelehkan dengan api kecil.
  2. Tambahkan minyak esensial sesuai selera, sekitar 10 tetes untuk setiap 100 gram lilin cair. Aduk rata.
  3. Siapkan wadah lilin yang bisa berupa gelas, kaleng, atau keramik. Pastikan wadah bersih dan kering.
  4. Ikat benang bowl pada pensil atau sumpit dan letakkan di tengah wadah lilin. Pastikan benang bowl lurus dan tidak menyentuh dasar wadah.
  5. Tuangkan lilin cair ke dalam wadah lilin dengan hati-hati. Jangan menuangkan terlalu penuh agar tidak meluber.
  6. Biarkan lilin mengeras selama beberapa jam di tempat yang sejuk dan kering. Hindari menggerakkan atau menggoyang-goyangkan wadah lilin agar tidak pecah atau retak.
  7. Potong benang bowl yang berlebih dan lilin aroma terapi siap digunakan.


Harapannya setelah sosialisasi ini, ibu-ibu di desa Manggaan bisa memanfaatkan minyak jelantah yang sudah tidak terpakai menjadi lilin aroma terapi yang bisa digunakan sewaktu-waktu. Selain itu, ibu-ibu juga bisa menjual lilin aroma terapi yang mereka buat sebagai sumber penghasilan tambahan. Sosialisasi ini juga diharapkan bisa meningkatkan kreativitas dan keterampilan ibu-ibu, serta mengurangi limbah minyak jelantah yang dapat mencemari lingkungan.

Gambar 2. Foto KKN 33 bersama Ibu-ibu

Sosialisasi lilin aroma terapi merupakan salah satu bentuk kepedulian dan kecintaan kelompok KKN 33 terhadap masyarakat Desa Manggaan, khususnya ibu-ibu. Sosialisasi ini juga merupakan sarana untuk mengasah ilmu dan minat ibu-ibu, serta mengembangkan jiwa wirausaha dan pengabdian mahasiswa. Sosialisasi ini juga menjadi bukti bahwa KKN tidak hanya tentang kegiatan formal dan serius, tetapi juga tentang kegiatan bermanfaat dan menyenangkan.